Surah Muhammad ayat 7 :
"Wahai orang- orang yg beriman,
jika kamu menolong Allah, nescaya Dia akan
menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu."

Tuesday, August 3, 2010

8 Kemuliaan Ramadhan

Rasulullah saw. memberikan sambutannya menjelang
Bulan Suci Ramadhan. “Wahai segenap manusia,
telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh
berkah bulan yang di dalamnya terdapat satu malam
yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah
menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban,
dan qiyam di malam harinya sebagai sunnah.
Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan,
maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan
70 kewajiban.

Ramadhan merupakan bulan kesabaran dan balasan
kesabaran adalah surga. Ramadhan merupakan
bulan santunan, bulan yang dimana Allah
melapangkan rezeki setiap hamba-Nya. Barangsiapa
yang memberikan hidangan berbuka puasa bagi orang
yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya, dan
dibebaskan dari belenggu neraka, serta mendapatkan
pahala setimpal dengan orang yang berpuasa tanpa
mengurangi pahala orang berpuasa tersebut.”
(HR Khuzaimah)

Sambutan Nabi Muhammad saw. ini merupakan
teladan bagi umatnya dalam menghadapi datangnya
Bulan Ramadhan. Sambutan hangat penuh
kegembiraan yang Beliau sampaikan menunjukkan
perlunya tarhib Ramadhan seperti khutbah Nabi ini
ditradisikan kaum muslimin. Jika ada satu momen
dimana kepala negara menyampaikan pidatonya
tentulah momen tersebut bukan momen biasa. Itu
sebuah program superpenting dengan momen paling
istimewa. Demikian pula dengan bulan Ramadhan
yang penuh dengan keunggulan dan kemuliaan.
Dari hadits tersebut, Nabi kita menyebutkan 8
keistimewaan Ramadhan dibandingkan
bulan-bulan lainnya, yaitu:

1. Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)

Azhim adalah nama dan sifat Allah Ta’ala.
Namun juga digunakan untuk menunjukkan
kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan
sesuatu. Sesuatu yang diagungkan Nabi tentulah
memiliki nilai yang jauh lebih besar dan sangat
mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh
manusia biasa. Alasan mengagungkan bulan
Ramadhan adalah karena Allah juga
mengagungkan bulan ini. Firman Allah,
“Waman yu’azhim sya’iirillah fa-innahha
mintaqwal quluub, barangsiapa mengagungkan
syiar-syiar agama Allah, maka itu datang dari
hati yang bertakwa.”

Diagungkan Allah karena pada bulan inilah
Allah mewajibkan puasa sebagai salah satu
dari lima rukun Islam. Allah Yang Maha
Pemurah Penyayang menetapkan dan
mensucikan bulan ini kemudian memberikan
segala kemurahan, kasih sayang, dan
kemudahan bagi hamba-hamba yang ingin
mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Syahrul Mubarak

Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan berhasil
guna, bermanfaat secara maksimal. Detik demi
detik di Bulan Suci ini bagaikan rangkaian berlian
yang sangat berharga bagi orang beriman.
Pasalnya semua perbuatan kita di saat berpuasa
menjadi ibadah berpahala yang balasannya
langsung dari Allah. Amal baik sekecil apapun
nilainya dilipatgandakan sehingga kita menjadi
puas dalam melakukannya.

Keberkatan Ramadhan oleh Nabi kita secara
garis besar dibagi 3, yaitu 10 malam periode
pertama penuh rahmat Allah, 10 berikutnya
diisi dengan ampunan (maghfirah), sedangkan
di 10 malam terakhir merupakan
pembebas manusia dari api neraka. Keberkahan
yang Allah berikan ini akan optimal jika kita
mengelola waktu pendekatan diri kepada Allah
sebagaimana arahan Rasulullah saw.

3. Syahru Nuzulil Qur’an

Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus
menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Semaklah
firman Allah dalam rangkaian ayat puasa,
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di
dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi
petunjuk, dan furqan (pembeda).”
(Al-Baqarah: 185)

Ayat di atas menjelaskan bahwa target utama
amaliyah Ramadhan membentuk insan
takwa yang menjadikan Kitabullah sebagai
manhajul hayat (pedoman hidup). Dapat
dikatakan bahwa Ramadhan tidak dapat
dipisahkan dengan Al-Qur’an. Rasulullah saw.
mendapatkan wahyu pertama pada bulan
Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan
Malaikat Jibril datang sampai dua kali untuk
menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah
saw. terhadap Al-Qur’an. Bagi ummat
Muhammad, ada jaminan bahwa Al-Qur’an
kembali nuzul ke dalam jiwa mereka manakala
mengikuti program Ramadhan dengan benar.

4. Syahrus Shiyam

Pada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir
kita menegakkan satu dari 5 rukun (tiang)
Islam yang sangat penting, yaitu shaum
(puasa). Kewajiban puasa sebagaimana
kewajiban ibadah shalat 5 waktu. Maka sebulan
penuh seorang muslim mengkonsentrasikan
diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan
shalat Subuh atau Maghrib yang memakan
waktu beberapa minit saja. Puasa Ramadhan
dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga
terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup
menilai dari yang membatalkannya seperti
makan dan minum atau berhubungan
suami-istri di siang hari saja, tetapi wajib
membangun akhlaqul karimah, meninggalkan
perbuatan maksiat dan yang makruh
(yang dibenci Allah).

5. Syahrul Qiyam

Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam
untuk menjalankan amalan orang-orang
saleh seperti sholat tahajjud dan membaca
Al-Qur’an dengan benar di dalam solah
malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah
mengisyaratkan bahwa untuk mendapatkan
ketinggian derajatnya setiap mukmin sangat
dianjurkan shalat tarawih dan witir agar di
luar Ramadhan dia bisa terbiasa mengamalkan
qiyamullail.

6. Syahrus Sabr (bulan sabar)

Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk
senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji.
Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk
kelemahan mental, spiritual dan operasional.
Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan
balasan orang-orang yang sabar adalah surga.

Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja
besar yang berisiko seperti dalam dakwah dan
jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim
beramal islami dalam berjamaah untuk
meninggikan kalimat Allah.

7. Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)

Ramadhan menjadi bulan santunan manakala
orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa
puasanya mendidik mereka untuk memiliki
empati kepada fakir miskin karena merasakan
lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan.
Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi
pemurah dan dermawan. Memberi dan berbagi
harus menjadi watak yang ditanamkan.

Segala amal yang berkaitan dengan amwal
(harta) seperti zakat fitrah sedekah, infak,
wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta
pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia
ini. Memberi meskipun kecil, bernilai besar
di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum
pada orang yang berpuasa meskipun hanya
seteguk air, berpahala puasa seperti yang
diperoleh orang yang berpuasa.

8. Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul Mu’min

Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah
karena segala kemudahan dibuka oleh Allah
seluas-luasnya. Para pedagang akan beruntung,
orang yang jadi pegawai dapat kelebihan
pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki
terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah
dan ilmu yang begitu mudah diperoleh di bulan
mulia ini.

No comments:

Post a Comment