Surah Muhammad ayat 7 :
"Wahai orang- orang yg beriman,
jika kamu menolong Allah, nescaya Dia akan
menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu."

Friday, July 22, 2011

AL-QURAN PENUNJUK JALAN

Di antara sebab kenapa Ramadhan dinamakan
sebagai penghulu segala bulan adalah kerana
di dalam bulan tersebut terdapat peristiwa
yang sangat agung dan mulia iaitu peristiwa
turunnya Al-Qur'an yang membawa petunjuk
dan al-Furqan.

Allah swt berfirman :

"(beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-pen-
jelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza
(antara yang hak dan yang bathil)."
(QS Al-Baqarah : 185)

Ramadhan disebut dengan Bulan Al-Quran
kerana ia adalah bulan yang mula diturun-
kannya Al-Quran.

Dengan berpedomankan Al-Quran, niscaya
hidup manusia menjadi terarah dan memberi :
Kebahagiaan.
Kedamaian.
Ketenteraman.
Kemakmuran.
Keadilan.
Bahkan ia juga menjadi seperti alat penapis
yang mampu membezakan :

1. Antara yang hak dan bathil.

2. Antara yang benar dan yang salah.

3. Antara ketaatan dan kemaksiatan.

4. Antara hidayah dan kesesatan.

5. Antara kebahagiaan dan kesengsaraan
hakiki.

6. Antara jalan menuju ridha Allah dan
murka Allah.

7. Antara jalan menuju syurga yang penuh
dengan kenikmatan dan jalan menuju neraka
yang penuh dengan azab dan kepedihan.

Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada
Rasulullah saw untuk memberi petunjuk
kepada manusia. Turunnya Al-Qur'an me-
rupakan peristiwa besar sekaligus menyata-
kan kedudukannya bagi penghuni langit dan
penghuni bumi.

Turunnya Al-Qur'an yang pertama kali pada
malam Al Qadar merupakan pemberitahuan
kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari
malaikat-malaikat akan kemuliaan umat
Nabi Muhammad saw.

Umat ini telah dimuliakan oleh Allah dengan
risalah baru agar menjadi umat yang paling
baik yang dikeluarkan bagi manusia.

Sedangkan turunnya Al-Qur'an yang kedua
kali secara bertahap, berbeza dengan kitab-
kitab yang turun sebelumnya adalah sebagai :
- Penguat akan risalah Nabi saw.
- Penghibur jiwa baginda terhadap ujian dan
rintangan yang dihadapi.
-Peluang untuk sentiasa mengikuti peristiwa
dan kejadian-kejadian sehingga Allah menyem-
purnakan agama ini dan mencukupkan nikmatNya.

Oleh kerana itulah, dalam Al-Qur'an seringkali
kita mendengar bulan Ramadhan sebagai bulan
barakah kerana Al-Qur'an diturunkan pada bulan
tersebut yang memberikan keberkatan di malam
keberkatan.

Allah swt berfirman:

"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada
suatu malam yang diberkati dan Sesungguhnya
Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam
itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah;
(iaitu) urusan yang besar dari sisi kami.
Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus
rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu.
Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui". (QS Ad-Dukhan : 3-6)

Allah juga berfirman bahwa Al-Qur'an diturun-
kan pada malam kemuliaan iaitu ‘Lailatul Qadr’,
sehingga jika seorang hamba melakukan ibadah
tepat pada malam tersebut mendapatkan
ganjaran sebanding dengan ibadah selama
‘seribu bulan’ (lebih kurang 83 tahun).

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahu-
kah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan
sampai terbit fajar". (QS Al-Qadr : 1-5)

Namun, seringkali kita, sebagai kaum muslimin
tidak menyedari akan kemuliaan dan keutamaan
Al-Quran sehingga tidak sedikit mereka yang jauh
dari Al-Qur'an, mulai dari jauh dalam bentuk :
- Tidak boleh membacanya.
- Boleh membaca tapi tidak rajin membacanya.
- Rajin membacanya tapi tidak memahaminya.
- Memahaminya tapi tidak mengamalkannya.
- Mengamalkannya tapi hanya untuk dirinya
sendiri namun belum mampu mengajak orang
lain untuk mengamalkannya.

Malah jika dilihat sikap sebahagian umat Islam,
ada yang hanya menjadikan dan menganggap Al-
Qur'an sebagai kitab suci yang wajib dihormati
sehingga diletakkan jauh dari tempat yang kotor
dan najis, atau diletakkan di tempat yang tinggi
sehingga jauh dari sentuhan anak-anak dan
tidak mudah dijadikan mainan, kadang-kadang
terlampau tingginya tempat Al-Qur'an tersebut
sehingga orang tuapun akhirnya malas mengambil-
nya untuk dibaca.

Anggapan tersebut memang ada benarnya namun
yang mesti difahami dengan lebih mendalam
adalah, bagaimana selain menganggapnya sebagai
kitab suci tapi ia juga berusaha menjadikannya
sebagai wasilah untuk menyucikan dirinya dari
segala dosa dan maksiat.

Bukankah dengan membaca Al-Quran bererti dia
telah beribadah yang setiap kali dibaca ayat-
ayatnya, Allah swt akan melimpahkan pahala
dan ganjaran dari setiap huruf yang dikeluarkan
oleh lisannya, lalu ganjaran dilipat gandakan
menjadi sepuluh kali ganda?

Bukankah, dari ibadah yang dilakukan itu akan
menghapus dosa-dosa yang pernah dilakukan
selama ini yang bukan dosa besar?

Allah swt berfirman :

"Sesungguhnya kebaikan-kebaikan (ketaatan) itu
akan menghapus dosa-dosa". (QS Hud : 114)

Rasulullah saw bersabda:

"Bertaqwalah kepada Allah di mana sahaja kamu
berada, dan iringilah perbuatan buruk itu dengan
perbuatan yang baik kerana ia boleh menghapus-
nya (HR Tirmizi)

Jawabannya tentu tepat sekali iaitu membaca Al-
Quran adalah ibadah dan oleh kerana ibadah
merupakan suatu kebaikan maka secara tidak
langsung dapat menghapus dosa-dosa, selama
mana dosa-dosa itu adalah dosa kecil.

Oleh kerana itu sebagai bulan Al-Quran, Ramadhan
mengingatkan dan mengetuk hati kita untuk mem-
perkukuh komitmen kepadanya.
Apabila Ramadhan tiba, kita tingkatkan :
- Interaksi kita dengan Al-Quran.
- Pembacaaannya.
- Usaha memahami dan menelaah makna-
makna yang terkandung dalam ayat-ayatnya.

Ini boleh dilakukan samada dengan membaca
tafsirnya, terjemahannya atau mengikuti kajian-
kajian Al-Quran yang banyak diadakan di masjid-
masjid atau di institusi-institusi yang memberi
perhatian terhadap ajaran Islam.

Ketika bulan Ramadhan berakhir, pengukur akan
kejayaan Ramadhan yang dilalui adalah dengan
adanya komitmen kepada Al-Quran yang semakin
kuat kerana Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk
dan ‘al-furqan’ dalam menilai sesuatu; untuk dapat
membezakan antara yang ‘hak’ (benar) dan yang
‘bathil’ (salah), seperti firman Allah yang telah
disebutkan di atas.

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk (hudan)
bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu (bayyinat) dan pembeza / furqan
(antara haq dengan bathil)". (QS Al Baqarah : 185)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Al-Qur'an di
turunkan oleh Allah Maha Pengasih :
- Sebagai petunjuk bagi manusia yang mengimaninya.
- Merupakan dalil-dalil yang jelas dan terang
bagi mereka yang memahaminya.
- Sebagai pembeza antara haq dengan bathil dan
antara yang halal dengan yang haram.

Allah swt telah menurunkan kepada kita Al-Qur'an
di bulan Ramadhan. Allah memberi petunjuk melalui
Al-Qur'an tersebut siapa sahaja yang mengikutinya
dan menyesatkan siapa sahaja yang menyimpang
darinya. Di dalam Al-Qur'an itu terdapat petunjuk,
dan penjelasan dari petunjuk (berisi keterangan-
keterangan tentang hukum), dan pembeza (antara
yang haq dan yang batil).

Allah telah mensyariatkan Islam kepada Nabi
Muhammad saw sebagai satu-satunya agama yang benar.
Islam adalah agama yang :
- Mengatur hubungan manusia dengan Rabbnya.
- Mengatur hubungan dengan dirinya sendiri.
- Mengatur hubungannya dengan sesama makhluk
baik manusia mahupun lingkungan lainnya.

Aktiviti menerapkan wahyu yang diturunkan,
termasuk penerapan hukum-hukum syariat
(Islam) secara sepenuhnya dalam berbagai
aspek kehidupan manusia (individu, kelompok,
mahupun negara) merupakan penyebab hakiki
terwujudnya kemuliaan Islam dan kaum Muslimin.

Di dalam penerapan syariat Islam itulah terdapat
keagungan dan kewibawaan mereka di depan
musuh-musuhnya.

Allah swt berfirman :

"Padahal kekuatan (kemuliaan) itu hanyalah bagi
Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang Mukmin.
Akan tetapi, orang-orang munafik itu tiada
mengetahui". (QS Al-Munafiqun : 8)

Sedar atau tidak, orang-orang kafir sudah menge-
tahui bahwa sumber kekuatan umat Islam adalah
Al-Qur'an dan selama mana Al-Qur'an masih di-
pegang kuat oleh umat Islam maka agak sukar
dan mustahil mereka akan dikalahkan.
Oleh kerana itulah Allah swt menceritakan bahwa
orang-orang kafir berkata:

"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-
sungguh akan Al-Quran ini dan buatlah hiruk-
pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalah-
kan mereka". (QS Fushilat : 26)

Sebaliknya, jauhnya kaum Muslimin dari Al-Qur'an
dan hukum-hukumnya merupakan penyebab hakiki
akan kelemahan, keterkebelakangan dan kehinaan mereka.

Allah swt berfirman :

"Siapa sahaja yang berpaling dari peringatanKu,
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit,
dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari
Kiamat dalam keadaan buta. (QS Thaha : 124)

Pelbagai krisis yang menimpa dan mengepung
berbagai negara dan di berbagai belahan dunia;
sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang me-
rupakan sebaik-baik dalil tentang perkara ini.
Seharusnya umat Islam sedar bahwa Islam bukan-
lah semata-mata sebagai syiar-syiar dan ibadah
ritual semata-mata, namun merupakan agama
sempurna yang meliputi :
- Aqidah.
- Syariat.
- Hukum.
- Politik.
- Risalah ke seluruh dunia.

Dalam penerapan syariat Islam terdapat ke-
agungan dan kewibawaan mereka di depan
musuh-musuhnya dan kaum Muslimin juga
seharusnya sedar akan kewajiban dirinya untuk
menegakkan Khilafah Islam secara sempurna
mulai dari individu, keluarga, masyarakat hingga
daulah (negara).

Ya Allah, hidupkanlah kami dengan Al Quran,
berilah petunjuk kepada kami dengan Al Quran,
berilah kekuatan kepada kami dengan Al Quran
dan jadikanlah Al Quran sebagai hujjah dan
syafaat kepada kami di akhirat nanti.

Ameen Ya Rabbal Alameen

WAN AHMAD

No comments:

Post a Comment